Pengertian Trafo Ideal
Trafo yang ideal adalah trafo linier yang secara teoritis tidak memiliki loss dan bekerja secara sempurna. Kopling sempurna menyiratkan permeabilitas magnetik inti tak terhingga tinggi dan induktansi antara lilitan induksi dan gaya magnetomotive.
Arus yang bervariasi dalam lilitan primer trafo berupaya membuat fluks magnet yang bervariasi dalam inti transformator atau trafo di sekeliling lilitan sekunder.
Fluks magnetis yang bervariasi ini pada lilitan sekunder menginduksi gaya gerak listrik yang bervariasi pada lilitan sekunder karena induksi elektromagnetik dan arus sekunder yang dihasilkan menghasilkan fluks yang sama dan berlawanan dengan yang dihasilkan oleh lilitan primer, sesuai dengan hukum Lenz.
Gulungan dililit di sekitar inti core dengan permeabilitas sangat tinggi sehingga semua fluks magnet melewati baik gulungan primer dan sekunder. Dengan sumber tegangan yang terhubung ke lilitan primer dan beban yang terhubung ke lilitan sekunder.
Arus transformator mengalir ke arah yang ditunjukkan dan gaya magnetomotive inti dibatalkan ke nol.
Menurut hukum Faraday, karena fluks magnet yang sama melewati belitan primer dan sekunder pada transformator ideal, tegangan diinduksikan dalam setiap lilitan berbanding lurus dengan jumlah lilitannya. Rasio tegangan lilitan trafo atau transformator berbanding lurus dengan rasio lilitannya
Np/Ns = Vp/Vs = n = Rasio gulungan
Np merupakan jumlah gulungan primer
Ns merupakan jumlah gulungan sekunder
Sedangkan
Vp = Voltase Primer
Vs= Voltase Sekunder.
Identitas transformator ideal ditunjukkan dalam persamaan. Gambar 5 adalah perkiraan yang masuk akal untuk transformator komersial sangat tipikal , dengan rasio tegangan dan rasio lilitan keduanya berbanding terbalik dengan rasio arus yang sesuai.
Impedansi beban yang dirujuk ke sirkuit primer sama dengan rasio lilitan yang dikuadratkan dengan impedansi beban sirkuit sekunder.
Pada kenyataannya, tidak ada trafo yang mampu bekerja secara ideal.
Arus yang bervariasi dalam lilitan primer trafo berupaya membuat fluks magnet yang bervariasi dalam inti transformator atau trafo di sekeliling lilitan sekunder.
Fluks magnetis yang bervariasi ini pada lilitan sekunder menginduksi gaya gerak listrik yang bervariasi pada lilitan sekunder karena induksi elektromagnetik dan arus sekunder yang dihasilkan menghasilkan fluks yang sama dan berlawanan dengan yang dihasilkan oleh lilitan primer, sesuai dengan hukum Lenz.
Gulungan dililit di sekitar inti core dengan permeabilitas sangat tinggi sehingga semua fluks magnet melewati baik gulungan primer dan sekunder. Dengan sumber tegangan yang terhubung ke lilitan primer dan beban yang terhubung ke lilitan sekunder.
Arus transformator mengalir ke arah yang ditunjukkan dan gaya magnetomotive inti dibatalkan ke nol.
Perhitungan Rasio Gulungan Trafo
Menurut hukum Faraday, karena fluks magnet yang sama melewati belitan primer dan sekunder pada transformator ideal, tegangan diinduksikan dalam setiap lilitan berbanding lurus dengan jumlah lilitannya. Rasio tegangan lilitan trafo atau transformator berbanding lurus dengan rasio lilitannya
Np/Ns = Vp/Vs = n = Rasio gulungan
Np merupakan jumlah gulungan primer
Ns merupakan jumlah gulungan sekunder
Sedangkan
Vp = Voltase Primer
Vs= Voltase Sekunder.
Identitas transformator ideal ditunjukkan dalam persamaan. Gambar 5 adalah perkiraan yang masuk akal untuk transformator komersial sangat tipikal , dengan rasio tegangan dan rasio lilitan keduanya berbanding terbalik dengan rasio arus yang sesuai.
Impedansi beban yang dirujuk ke sirkuit primer sama dengan rasio lilitan yang dikuadratkan dengan impedansi beban sirkuit sekunder.
Pada kenyataannya, tidak ada trafo yang mampu bekerja secara ideal.
No comments:
Post a Comment